Rio
Haryanto berfoto bersama seluruh pebalap F1 sebelum memulai balapan F1
GP Australia di Sirkuit Albert Park, Australia, Minggu (20/3/2016).
(Reuters/Brandon Malone)
Liputan6.com - Bos Formula 1 Bernie Ecclestone setuju dengan tuntutan reformasi yang diajukan Rio Haryanto dan pembalap F1 lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA).
Para pembalap F1 kebingungan dengan cara kualifikasi yang menganut sistem konck out. Rio Haryanto yang merupakan pembalap debutan, tentu sangat bingung dengan sistem ini.
"Setelah sistem kualifikasi 1 sebelumnya berdurasi 20 menit untuk
mengekstrak yang terbaik dari mobil dan pembalap, rasanya cukup aneh
untuk menjalani kualifikasi yang singkat," kata Rio kala itu.
Keluhan
itu membuat GDPA, dalam pernyataan resminya menuntuk otoritas F1
melakukan reformasi. Menurut GDPA, sistem ini bisa berdampak buruk dan
sulit dipahami oleh penonton anyar Formula 1.
"Tidak selalu mudah untuk sepakat dengan Anda. Namun Anda benar," ucap Ecclestone di autosport.
"Kami harus, seperti yang Anda nyatakan, mendesak para pemilik dan
semua pemangku kepentingan F1 untuk mempertimbangkan ulang
organisasinya," tambahnya.
Pembalap
F1 tim Manor Racing, Rio Haryanto bersama rekan setimnnya Pascal
Wehrlein saat sesi latihan pertama di Australian Formula One Grand Prix
di Melbourne (18/3). Dalam latihan tersebut mobil Rio mengeluarkan
percikan api. (REUTERS/Jason Reed)
Ecclestone sangat senang pembalap F1 berani mengemukakan pendapat
mengenai format kualifikasi yang merugikan ini. "Mereka berhak
berpendapat. Saya tidak yakin apakah format ini salah atau tidak. Namun
jika tidak, mereka sudah melakukannya dengan niat yang terbaik,"
ujarnya.
Namun pria yang sudah terlibat di dunia balap jet darat
dalam 50 tahun tersebut tidak berjanji bakal menghapus format eliminasi
saat kualifikasi di GP Bahrain, pekan depan. "Hasilnya saya pikir adalah
bahwa kami akan mempertahankannya. Setelah Bahrain, kami akan
meninjaunya," ucap Ecclestone.